Ada kisah hidup di Jakarta nyata dimana sangat paradox jika dimana ada 2 sisi yang berbeda, yaitu :
1. KEHIDUPAN MODERN STYLE (pola terbaru dari tingkah laku sehari-hari segolongan manusia yang sesuai dengan tuntutan zaman).
Gaya hidup sebagian masyarakat yang mengikuti budaya orang barat adalah yang serba teknologi dan instant. Gaya hidup ini lebih cenderung mengarahkan gaya hidup lebih lebih santai / instant, mengkonsumsi minum minuman keras, narkoba, dan barang haram sejenis lainnya. Mereka beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut, maka ia akan dinilai sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul.
2. KEHIDUPAN GARIS KERAS.
Gaya hidup sebagian masyarakat yang serba sulit, karena gaya hidup ini lebih cenderung mengarahkan gaya hidup lebih keras atau bersifat bertarung. Gaya hidup ini lebih cenderung mengarah hidup yang sangat sederhana, karena tingkat kesulitan hidup yang tinggi.
Kami mendapatkan history langsung dari beberapa orang yang mengalami Kehidupan Garis Keras, seperti :
a) ANAK KECIL
Dimana kami menemukan anak ini sedang jualan pempek sambil berjalan di lorong gang sebuah perumahan dekat rumah kami, dengan menyuarakan ajakan untuk membeli dagangannya. Kami coba menghampiri dan menggali histori hidupnya, dimana secara lugu beliau menyampaikan bahwa dia berdagang supaya dapat makan dan sekolah, karena orang tuanya sudah tidak mampu lagi. Kami melihat ada spirit hidup positif dari anak ini, sehingga kami sangat tersentuh dengan kisah hidupnya.
b) KAKEK
Kami melihat seorang kakek yang sering kami temukan sedang mengemis di daerah Srengseng Kebun Jeruk, dimana dia berjalan dari rumahnya di Tanjung Duren Grogol. Jika menganalisa jarak tempuh cukup jauh seorang kakek ini berjalan, namun beliau cukup ceriah dalam menjalani pekerjaan tersebut. Kami gali histori hidupnya yang cukup pilu dan kami tersentuh dengan perjuangan hidup sebatang kara kakek pejuang ini.